Versi Android


Breaking News

kurikulum

Sabtu, 13 Februari 2016

Importance Five Pillars School


In the World of Education needs to be developed a system that can grow the embryo desired. The embryo is a vision of education itself. Vision of a school is a measure of all school programs. However, the most important of the vision of education depends on the beginning founded the school. who founded a school there is for social, community service, and business. Although all different, but must be built five pillars that builds schools; 1. Academic Academic will take care of the curriculum, teacher assignments, teaching and educational process 2. HRD HRD will take care of itself Ketenagaan of education and improving the quality of human resources. 3. GA GA is the domestic affairs of the school, from the cleanliness of the buildings, facilities da academic infrastructure and everything 4. Marketing Marketing will take care of barbagai sorts of things menghubugkan client or parents can feel satisfied and comfortable 5. IT IT care about the science of information and communication technology schools so as to facilitate work processes and foster effectiveness These five pillars are going to work in synergy in order to achieve that vision. That's a little review in establishing the school. Send regards for success
Read more ...

Rabu, 06 Januari 2016

STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN


Kita menyadari bahwa pendidikan akan maju itu ada peran dari guru dibelakangnya. Ketika anak mendapat perlakuan dari guru dengan hal yang tidak menyenangkan maka anak cenderung berpikir yang negatif. Dalam hal ini guru harus berhati-hati dalam mengajarkan anak-anak agar tidak terjadi lagi tindakan negatif dari anak didik kita.
Guru juga harus di manusiakan, agar psikologi guru sendiri mendapat asupan yang positif sehingga guru merasa nyaman dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Sekolah sebaiknya mengadakan meeting pagi dan sore setiap harinya, agar terjadi komukasi yang positif diantara masing-masing pendidik. Hal ini sangat baik sekali untuk membiasakan para pendidik berpikir positif. Guru juga harus diberi tekanan yang wajar dalam lingkup tugas pokok dan fungsi pendidik, misalnya administrasi sekolah harus segera dibuat. Hal ini dibuat untuk melihat jiwa guru itu sendiri, mana yang bertanggung jawab dan mana yang tidak bertanggung jawab.  Kita harus melihat guru mana yang karakternya bagus, itulah yang harus kita tingkatkan dan kita apresiasi.
Buku penghubung antara sekolah dan orang tua harus terus ditingkatkan, karena hal ini sangat bermanfaat untuk kemajuan sekolah itu sendiri. Semakin dekat kita dengan orang tua, semakin banyak masukan dan bahan untuk evaluasi diri sekolah. Namun semua masukan dari orang tua harus kita seleksi agar tidak terjadi salah paham.
Kalimat positif harus selalu keluar dari pihak sekolah agar customer kita yaitu murid dan orang tua merasa puas dan nyaman berada disekolah kita.  Dalam memilih kata kita harus jeli dan teliti, karena orang tua akan menilai apa yang terucap dari diri sekolah, itulah karakter sekolah. Maka itu kita harus terus belajar dalam merangkai kata yang akan disampaikan kepada orang tua siswa.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah keadaan yang dimana orangtua itu sangat dipentingkan sekali oleh sekolah. Misalnya orang tua memberikan usulan kepada sekolah, maka sekolah harus mencacat dihadapan mereka agar terdapat kesan betapa pentingnya peran orang tua tersebut untuk sekolah. Hal seperti ini kadang dilalaikan oleh pihak sekolah, padahal dampak yang akan terjadi pada sekolah akan hal ini akan sangat luar biasa.
Hal berikutnya yang dapat membuat sekolah maju adalah semua guru yang ditanya oleh orang tua menjawab dengan diplomatis, dan sangat dihindari kata-kata “Saya tidak tahu”. Jangan sampai kata tersebut keluar dari ucapan seorang guru disekolah. Setidaknya kata tersebut bisa digantikan dengan” baik ibu, nanti saya akan koordinasikan dengan teman yang lain tentang berita ini, dan kami segera memberi info kembali kepada ibu secepatnya.” Atau kita dapat belajar dari berbagai macam buku bagaimana seni menjawab pertanyaan dengan sukses.
Demikian hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut tentang kemajan sekolah.
Semoga membantu
Salam sukses!


Read more ...

POLA PIKIR YANG MAKSIMAL


Kita harus menyadari betapa pentingnya kehidupan, jika kita hidup tidak maksimal rasanya tidak berbuat yang powerful untuk hidup kita itu wah, kurang asyik. Nah kita harus mampu membuat jati diri kita berkembang dan meloncat lebih tinggi. Dalam dunia pendidikan hal ini sangat diperlukan untuk perkembangan pendidikan agar prestasi sekolah meningkat. Tanamkan terus pola pikir yang maksimal pada diri kita agar pendidikan disekolah kitamemiliki keseragaman dalam menjalankan roda pendidikan yang ada di sekolah ini.
Beberapa sekolah kadang memiliki fasilitas yang sudah sangat bagus, tetapi mengapa muridnya sedikit ? Hal ini mungkin bisa disamakan dengan kualitas HP kita yang sudah 4G namun jaringan internet belum diaktifkan, jadi sangat tidak maksimal fasilitas 4G tersebut, bahkan tergolong sia-sia. Nah demikian dengan sekolah tersebut, yang memiliki fasilitas yang sangat luar biasa, namun peserta didik yang ada belum maksimal. Kita harus merubah strategi yang ada untuk segera diperbaharui. Pikiran positif yang harus kita tanamkan pada teamwork kita adalah kita harus menghebatkan sesama team kerja kita, saling membantu satu-sama lain, dan tanamkan bahwa pendiri sekolah ini adalah kita semua, maka kita harus memiliki jiwa memiliki sekolah ini dengan sepenuh hati.
Semoga bermanfaat
Salamsukses !


Read more ...

PERMAINAN YANG MENYEGARKAN TEAMWORK


Permainan kadang kala membuat gairah dalam sebuah Team Work. Kita harus jeli memilih sebuah permainan untuk membangkitkan rasa kebersamaan, kepemimpinan, keberanian, dan berbagai macam sikap positif lainnya. Berikut beberapa permainan yang cukup dapat menggairahkan nilai positif tersebut, diantaranya adalah :
1.       Menjatuhkan Badan ke Belakang
Jumlah Pemain                 : 2 orang
Persiapan            : Fisik yang sehat
Proses                  :
a.       Peserta 1 adalah orang yang akan menjatuhkan diri
b.      Peserta 2 adalah orang yang menerima dan menagkap Peserta 1
c.       Peserta 1 dengan menyilangkan tangan, dengan tangan kanan memegang pundak kiri dan tangan kiri memengan pundak kanan
d.      Peserta 2 berdiri di belakang Peserta 1 dengan jarang 50cm, dan siap menerima badan Peserta 1, tentunya dengan sikap siap, dan memberikan keyakinan kepada Peserta 1 untuk percaya padanya dengan berbagai macam kalimat dan gerakan ( kalimat : “Percalah Padaku”, Gerakan : Tepuklah Pundak Peserta 1)
e.      Peserta 1 menjatuhkan diri kebelakang dan Peserta 2 menagkap Peserta 1
f.        Jika sukses, maka jatuhnya dalam posisi lurus
g.       Jika posisi belum lurus dan masih ragu, ulangi berkali-kali
h.      Peserta yang sudah sukses dapat memotivasi Peserta yang belum sukses
i.         Jika Peserta 1 sukses, kemudian ganti posisi yaitu Peserta 2 yang menjatuhkan diri ke belakang
Makna dari permainan ini diantaranya adalah melatih keberanian, percaya pada orang lain, menjaga kepercayaan, siap dalam keadaan apapun juga dan lainnya.

2.       Menyusun Kertas
Jumlah Pemain : 8-10 orang
Persiapan            : 50 kertas hvs atau burang bekas
Proses                  :
a.       Susun kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 8-10 orang
b.      Pilih 1 pemimpin kelompok
c.       Tugas pemimpin adalah meyelipkan kertas sebanyak 50 lembar kepada anggota kelompok dengan cara menjepitkannya diantara 2 orang
d.      Sebelumnya atur strategi dan cara yang efektif selama 2 menit
e.      Setelah selesai anggota kelompok melakukan posisi sesuai diskusi sebelumnya tanpa mengucapkan kata atau kalimat (membisu)
f.        Pemimpin menyelipkan 50 kertas tersebut
g.       Kemudian instruktur Permainan ini memberikan arahan untuk jalan
h.      Jika ada kelompok yang proses jalannya menjatuhkan kertas, maka setiap kertas dihargai 10 kali lipat langkah
i.         Permainan selesai jika semua kelompok melakukan intruksi dari instruktur tanpa menjatuhkan kertas
j.        Jadi masing-masing kelompok dapat membatu kelompok yang masih belum selesai melaksanakan tugas
Makna dari permainan ini adalah melatih kekompakan, kerjasama, patuh pada pimpinan, dan bersinergi dengn pihak lain

3.       Lari dalam Rintangan
Jumlah Pemain : 20-50 orang
Persiapan            : Fisik yang sehat
Proses                  :
a.       Peserta berdiri berhadap-hadapan dengan jarak tangan kedua orang saling dapat bersalaman
b.      Gerakkan Tangan dengan cara diayunkan sehingga membentuk sebuah rintangan
c.       Kemudian 2 Peserta paling depan atau paling ujung akan lari sekencang-kecangnya menerobos rintangan
d.      Dalam proses lari harus percaya diri dan badan tegak serta lari dengan cepat
e.      Ketika perserta lari didepan rintangan maka peserta yang menjadi rintangan harus membuka jalan dan menghentikan rintangannya sementara
f.        Peserta yang sukses adalah mereka yang berani dengan kencang dengan posisi badan tegak, jika belum maka peserta tersebut harus mengulang
g.       Jika peserta sudah sukses, maka perserta yang lari menempatkan diri di paling belakang atau ujung yang  dekat peserta finish untuk menjadi rintangan juga
h.      Begitu seterusnya, sehingga semua peserta melakukannya sebagai pelari
Makna dari permainan ini adalah memupuk kepercayaan diri, menumbuhkan tekad, dan pantang menyerah.



Read more ...
Designed By