Versi Android


Breaking News

kurikulum

Kamis, 29 Oktober 2015

Diskusi tentang Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan di Sekolah


Pengantar Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan Sekolah
1. Pengertian
Monitoring dan evaluasi program sekolah adalah pemberian estimasi (penafsiran) terhadap  keberhasilan yang dicapai oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai administrator dan supervisor. Keberhasilan kepala sekolah merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dan merupakan salah satu indikator yang diketahui dalam rangka memberikan estimasi terhadap keberhasilan program pendidikan di sekolah.

Disadari bahwa betapa pentingnya evaluasi bagi suatu pekerjaan yang nantinya berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan maka dapat dikatakan bahwa tidak hanya siswa yang harus dievaluasi, melainkan semua aspek dalam program kerja sekolah juga mutlak dievaluasi.

2. Tujuan Monitoring dan evaluasi program sekolah
Tujuan kegiatan monitoring monitoring dan evaluasi program sekolah adalah:
a. Menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu pada pelaksanaan program sekolah yang akan membantu pembuatan keputusan manajemen satuan pendidikan.
b. Mendorong diskusi mengenai kemajuan pelaksanaan program sekolah bersama para guru, dan merencanakan berbagai tindakan yang diperlukan.
c. Menyumbang pada akuntabilitas. Kepala sekolah perlu mengetahui bahwa pelaksanaan program sekolah yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan program sekolah yang telah dibuat, sesuai kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan sesuai dengan tujuan pada tingkat satuan pendidikan.
d. Menyediakan sumber informasi kemajuan/prestasi utama bagi para pengambil keputusan
e. Memberikan masukan terhadap pengambilan keputusan. Apakah pelaksanaan program sekolah yang telah dilaksanakan sudah cukup baik, atau perlu adanya inovasi dan revisi dalam pelaksanaan program sekolah tahun berikutnya.

3. Prinsip-prinsip monitoring evaluasi program
Monitoring dan evaluasi program sekolah harus dilaksanakan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip tertentu agar dapat menghasilkan informasi yang benar-benar bermanfaat bagi pengambilan keputusan berikutnya dan benar-benar bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, di sekolah pada umumnya. Sebagaimana prinsip-prinsip evaluasi pada umumnya, monitoring dan evaluasi program sekolah memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Komprehensif.
Bahwa monitoring dan evaluasi program sekolah harus mencakup bidang sasaran yang luas atau menye¬luruh, baik aspek personalnya, materialnya, maupun aspek operasionalnya. Evaluasi Jangan hanya ditujukan pada salah satu aspek saja. Misalnya aspek personalnya, jangan hanya menilai gurunya saja, tetapi juga murid, karyawan dan kepala sekolahnya. Begitu pula untuk aspek material dan operasionalnya. Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh.
b. Komparatif.
Prinsip ini menyatakan bahwa dalam mengadakan monitoring dan evaluasi program sekolah harus dilaksanakan secara bekerja sama dengan semua orang yang terlibat dalam aktivitas pelaksanaan program sekolah. Sebagai contoh dalam mengevaluasi keberhasilan guru dalam mengajar, harus bekerjasama antara pengawas, kepala sekolah, guru itu sendiri, dan bahkan, dengan pihak murid. Dengan melibatkan semua pihak dalam monitoring dan evaluasi program sekolah ini diharapkan kita dapat mencapai keobyektifan informasi yang dihasilkan.
c. Kontinyu.
Monitoring dan evaluasi program sekolah hendaknya dilakukan secara terus-menerus selama proses pelaksanaan program sekolah. Evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap hasil yang telah dicapai, tetapi sejak pembuatan rencana sampai dengan tahap laporan. Hal ini penting dimaksudkan untuk selalu dapat memonitor setiap saat atas keberhasilan yang telah dicapai dalam periode waktu tertentu. Aktivitas yang berhasil diusahakan untuk ditingkatkan, sedangkan aktivitas yang gagal dicari jalan lain untuk mencapai keberhasilan.
d. Obyektif.
Dalam mengadakan monitoring dan evaluasi program sekolah harus menilai sesuai dengan kenya¬taan yang ada. Katakanlah yang hijau itu hijau dan yang merah itu merah. Jangan sampai mengatakan yang hijau itu. kuning, dan yang kuning itu hijau. Sebagai contoh, apabila seorang guru itu sukses dalam mengajar, maka katakanlah bahwa guru ini sukses, dan sebaliknya apabila jika guru itu kurang berhasil dalam mengajar, maka katakanlah bahwa guru itu kurang berhasil. Untuk mencapai keobyektifan dalam monitoring dan evaluasi program sekolah perlu adanya data dan atau fakta. Dari data dan fakta inilah dapat mengolah untuk kemudian diambil suatu kesimpulan. Makin lengkap data dan fakta yang dapat dikumpulkan maka makin obyektiflah evaluasi yang dilakukan.
e. Berdasarkan Kriteria yang Valid
Selain perlu adanya data dan fakta, juga perIu adanya kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam evaluasi harus konsisten dengan tujuan yang telah dirumuskan. Kriteria ini digunakan agar memiliki standar yang jelas apabila menilai suatu program pendidikan di sekolah. Kekonsistenan kriteria evaluasi dengan tujuan berarti kriteria yang dibuat¬ harus mempertimbangkan hakekat substansi monitoring dan evaluasi program sekolah.
Kriteria dalam monitoring dan evaluasi program sekolah ada dua, yaitu pertama, kriteria objetive yang berkenaan dengan patokan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan inilah yang dijadikan kriteria keberhasilan pelaksanaan program sekolah. Kedua, kriteria metodis yang berkaitan dengan patokan teknik penganalisaan hasil evaluasi: misalnya dengan menggunakan prosentase, interval, kuantitatif, atau perhitungan matematis lainnya.
f. Fungsional.
Hasil monitoring dan evaluasi program sekolah tidak hanya dimaksudkan untuk membuat laporan kepada atasan yang kemudian di “peti es” kan. Hasil monitoring dan evaluasi program sekolah berarti fungsional apabila dapat digunakan untuk memperbaiki program sekolah yang ada pada saat itu. Dengan demikian monitoring dan evaluasi program sekolah benar-benar memiliki nilai guna baik secara langsung maupun tidak langsung. Kegunaan langsungnya adalah dapatnya monitoring dan evaluasi program sekolah digunakan untuk perbaikan apa yang dievaluasi, sedangkan kegunaan tidak langsungnya adalah monitoring dan evaluasi program sekolah itu dimanfaatkan untuk penelitian atau keperluan lainnya. g. Diagnostik.
Monitoring dan evaluasi program sekolah hendak¬nya mampu mengidenti􀏐ikasi kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan program sekolah yang dievaluasi sehing¬ga dapat memperbaikinya. Oleh sebab itu setiap hasil monitoring dan evaluasi program sekolah harus didokumentasikan. Bahan-bahan dokumentasi hasil evaluasi inilah yang dapat dijadikan dasar penemuan kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang kemudian harus diusahakan jalan pemecahannya.

4. Proses Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan Sekolah
Dalam melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi program sekolah, seorang kepala sekolah dapat mempertimbangkan untuk melakukan sendiri¬ (single - process) atau bersama-sama dengan stafnya (cooperative process). Mengingat bahwa monitoring dan evaluasi program sekolah bukan tanggung jawab pribadi kepala sekolah, melainkan juga merupakan tanggung jawab bersama, maka monitoring dan evaluasi program sekolah haruslah dilakukan secara kooperatif dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip pendidikan yang demokratis. Seluruh staf dan pihak-pihak yang berkepentingan diikutsertakan atau wakil-wakilnya yang representative dikerahkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi program di sekolah dalam suatu wadah “musyawarah”.
Yang penting di sini adalah bagaimana mencari jawaban atas apa yang seharusnya dilakukan untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan sebuah program sekolah di sekolah. Secara teoritis, tidak akan ada sekolah yang menggunakan kurikulum yang sama karena adanya perbedaan dalam orientasi pendidikan, sumber daya manusia, fasilitas dan manajemen pendidikannya. Yang harus ditetapkan dulu adalah paradigma berpikir kita tentang program monitoring dan evaluasi program sekolah yang akan dilakukan. Kita harus berpandangan bahwa kurikulum di tingkat sekolah atau lembaga pendidikan itu sesuatu yang khusus, unik dan beragam. Hal ini berkenaan dengan prinsip pengembangan kurikulum itu sendiri yang memperhatikan keberagaman.
Jadi, sekolah atau lembaga pendidikan dipersilahkan menciptakan kurikulumnya sendiri. Dengan kata lain, kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah sebuah kurikulum pendidikan yang dibuat sendiri oleh sekolah atau lembaga pendidikan. Sebuah poin yang sangat penting di sini adalah: jika setiap sekolah atau lembaga pendidikan mempunyai kurikulumnya sendiri-sendiri, lalu sejauh mana kurikulum pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan itu sebaiknya?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita harus terlebih dahulu membahas pendekatan apa yang harus kita pilih dan bagaimana memonitor dan mengevaluasi penyelenggaraan program sekolah yang kurikulumnya mempertimbangkan semangat keberagaman. Misalnya, berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum pendidikan di sekolah, maka ketika sebuah kurikulum diterapkan, beberapa pertanyaan kritis berikut ini harus dicari jawabannya, antara lain:
Apakah kurikulum sekolah itu mencapai tujuannya?
Apa yang terjadi di kelas-kelas dan sekolah dimana kurikulum itu diterapkan?
Apakah semua hal yang dipengaruhi oleh kurikulum itu memuaskan bagi kurikulum itu sendiri?
Apakah semua orang yang terlibat dalam pembuatan kurikulum itu dan yang mengajar di kelas sudah melakukan pekerjaannya dengan baik? Mengevaluasi sebuah kurikulum selalu akan bersinggungan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti di atas. Pada dasarnya pertanyaan-pertanyaan itu berkenaan dengan bagaimana mengumpulkan cukup informasi untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut; bagaimana melakukannya, seberapa tingkat keberhasilannya dan bagaimana menanggapi kebutuhan, kepentingan dan perkembangan siswa dan sebagainya.
Kedua, kalau kita melihat sebuah kurikulum pada tingkat satuan pendidikan tertentu, kita seharusnya mempersempit fokus pembahasannya pada aspek-aspek sebagai berikut:
• Tentang Disain Kurikulum: pada hakekatnya pertanyaan yang harus dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi umum tentang kualitas perencanaan dan pengorganisasiannya.
• Tentang Silabus dan Isi Program: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang apakah kurikulum itu relevan atau tidak, seberapa besar ketercapaian atau seberapa besar ketidaktercapaiannya.
• Tentang Proses Kegiatan Pembelajaran: di Kelas: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang seberapa ketepatan dari program yang telah dilaksanakan.
• Tentang Materi dan Bahan Pembelajaran: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang apakah materi tertentu ditambahkan pada pembelajaran siswa di kelas.
• Tentang Guru: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang bagaimana guru melaksanakan pembelajaran, bagaimana persepsi mereka terhadap pembelajaran dan apa saja yang mereka ajarkan.
• Tentang Murid: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang apa saja yang telah dipelajari oleh siswa, bagaimana persepsi mereka terhadap pembelajaran guru dan bagaimana partisipasi mereka dalam pembelajaran.
• Tentang Pelatihan Guru: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang apakah para guru sudah mendapatkan penataran/pelatihan yang cukup.
• Tentang Pemantauan Perkembangan: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang hasil-hasil evaluasi yang pernah dilakukan sebelumnya.
• Tentang Motivasi Siswa: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang keefektifan guru dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajarannya.
• Tentang sekolah: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang layanan administrasi apa saja yang disediakan, sumber-sumber apa saja yang digunakan dan jaringan komunikasi apa saja yang telah dibuat.
• Tentang Lingkungan Sekolah: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang ruang lingkup yang bisa disediakan untuk siswa dalam hal lingkungan yang bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan pendidikan.
Jadi, kita di sini tidak sama sekali melihat keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah dari sisi lulusan saja dan tidak juga dari sisi proyek pengembangan yang telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun sekolah. Akan tetapi kita lebih memberi perhatian kepada penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan melihat betapa penting bagi kita untuk mendapatkan informasi/data dan kemudian berusaha menimbang-nimbang dari semua aspek yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dari perencanaan sampai dengan implementasi.
Pada dasarnya, untuk mendapatkan informasi/data tentang lulusan adalah penting, akan tetapi yang jauh lebih penting adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang bagaimana lulusan itu dibuat atau diproses.
Akhirnya, kita juga harus menentukan apakah program monitoring dan evaluasi yang akan kita lakukan adalah sebuah program monitoring dan evaluasi untuk menguji akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan di sekolah atau sebuah program evaluasi untuk pengembangan penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Program monitoring dan evaluasi yang pertama mengacu pada ruang lingkup semua aspek yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, untuk menjawab tuntutan kualitas pelaksanaannya. Program monitoring dan evaluasi ini biasanya untuk menguji effek atau akibat yang ditimbulkan secara signifikan oleh sebuah program pada suatu titik akhir dari proses pendidikan.
Dan program evaluasi ini biasanya juga dilakukan untuk kebutuhan orang lain atau untuk kepentingan pengambil keputusan. Untuk sekedar diingat bahwa jika kita menghendaki program evaluasi kita adalah tentang akuntabilitas sekolah, maka kita akan bisa melihat implementasi dari penyelenggaraan pendidikan di sekolah dalam berbagai tingkat keberhasilan, dari yang paling berhasil sampai yang kurang berhasil.
Tidak seperti program evaluasi yang berorientasi pada akuntabilitas, program monitoring dan evaluasi untuk pengembangan lebih mendasarkan pada upaya mencari masukan positif untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Paradigma berpikir kita harus difokuskan pada penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. Cara pandang ini akan membimbing kita untuk melihat apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh sekolah, lalu menentukan langkah-langkah untuk mengarahkan penyelenggaraan pendidikan di sekolah ke tujuan yang ingin dicapai (tujuan pendidikannya).
Jika kita menghendaki program evaluasi kita adalah untuk program pengembangan, maka kita harus memfokuskan perhatian kita terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi/data, menemukan fakta-fakta, mendeteksi kelemahan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dan kemudian berdasarkan temuan-temuan itu kita berikan masukan positif kepada sekolah dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikannya secara keseluruhan. Berdasarkan temuan-temuan tersebut kita juga bisa membuat program kerja yang lebih terencana, terprogram dan berkesinambungan.


Sumber :
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan masukkan ke dalam blog ini

Designed By