1. Pengertian
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian Kompetensi Dasar.
Silabus pembelajaran di TK dituangkan dalam bentuk perencanaan semester, perencanaan mingguan dan perencanaan harian.
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian Kompetensi Dasar.
Silabus pembelajaran di TK dituangkan dalam bentuk perencanaan semester, perencanaan mingguan dan perencanaan harian.
2. Pengembangan Silabus
a. Perencanaan Semester
Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang dipetakan berisi jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema, dan sebarannya ke dalam semester 1 dan 2.
a. Perencanaan Semester
Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang dipetakan berisi jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema, dan sebarannya ke dalam semester 1 dan 2.
Langkah-langkah pengembangan program semester, sebagai berikut:
• Mempelajari dokumen Kurikulum, yakni dan standar perkembangan dasar.
• Menentukan tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelompok dalam satu semester.
• Membuat “Matriks Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema”. Dalam langkah ini yang harus dilakukan adalah memasukkan hasil belajar dan/atau indikator ke dalam jaringan tema.
• Menetapkan pemetaan jaringan tema dengan memperhatikan keleluasaan cakupan pembahasan tema dan sub-sub tema serta minggu efektif sekolah, sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan.
• Mempelajari dokumen Kurikulum, yakni dan standar perkembangan dasar.
• Menentukan tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelompok dalam satu semester.
• Membuat “Matriks Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema”. Dalam langkah ini yang harus dilakukan adalah memasukkan hasil belajar dan/atau indikator ke dalam jaringan tema.
• Menetapkan pemetaan jaringan tema dengan memperhatikan keleluasaan cakupan pembahasan tema dan sub-sub tema serta minggu efektif sekolah, sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan.
Berikut ini disajikan contoh tema dan alokasi waktu
Tema Semester 1
NO. Tema Perkiraan Waktu*
1 Diri Sendiri 3 minggu
2 Lingkunganku 4 minggu
3 Kebutuhanku 4 minggu
4 Binatang 3 minggu
5 Tanaman 3 minggu
JUMLAH 17 minggu
NO. Tema Perkiraan Waktu*
1 Diri Sendiri 3 minggu
2 Lingkunganku 4 minggu
3 Kebutuhanku 4 minggu
4 Binatang 3 minggu
5 Tanaman 3 minggu
JUMLAH 17 minggu
Tema Semester 2
No. Tema Alokasi Waktu
1 Rekreasi 4 minggu
2 Pekerjaan 3 minggu
3 Air, udara, dan api 2 minggu
4 Alat komunikasi 2 minggu
5 Tanah airku 3 minggu
6 Alam semesta 3 minggu
JUMLAH 17 minggu
1 Rekreasi 4 minggu
2 Pekerjaan 3 minggu
3 Air, udara, dan api 2 minggu
4 Alat komunikasi 2 minggu
5 Tanah airku 3 minggu
6 Alam semesta 3 minggu
JUMLAH 17 minggu
Catatan:
Antara minggu ke-8 dan ke-9 pada semester I dan II diadakan kegiatan tengah semester selama 4 hari, misalnya kegiatan pekan olah raga dan seni (Porseni), karyawisata/rekreasi, lomba kreatifitas, bazaar, dan kegiatan lainnya.
Kegiatan tengah semester ini dimaksudkan untuk mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi dan kreatifitas peserta didik dalam rangka pengembangan pendidikan anak seutuhnya.
Contoh perencanaan semester dapat dilihat pada lampiran 1a dan 1b.
Antara minggu ke-8 dan ke-9 pada semester I dan II diadakan kegiatan tengah semester selama 4 hari, misalnya kegiatan pekan olah raga dan seni (Porseni), karyawisata/rekreasi, lomba kreatifitas, bazaar, dan kegiatan lainnya.
Kegiatan tengah semester ini dimaksudkan untuk mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi dan kreatifitas peserta didik dalam rangka pengembangan pendidikan anak seutuhnya.
Contoh perencanaan semester dapat dilihat pada lampiran 1a dan 1b.
B. Perencanaan Mingguan
Perencanaan mingguan disusun dalam bentuk satuan kegiatan mingguan (SKM). SKM merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan subtema.
Perencanaan mingguan dapat disusun dalam bentuk, antara lain satuan kegiatan mingguan (SKM) model pembelajaran kelompok dan satuan kegiatan mingguan (SKM) model pembelajaran berdasar minat.
1. SKM model pembelajaran kelompok
a. Komponen SKM model pembelajaran kelompok adalah sebagai berikut:
• Tema dan sub tema.
• Alokasi waktu.
• Aspek pengembangan.
• Kegiatan per aspek pengembangan.
• Tema dan sub tema.
• Alokasi waktu.
• Aspek pengembangan.
• Kegiatan per aspek pengembangan.
b. Langkah-langkah pengembangan SKM model pembelajaran kelompok adalah sebagai berikut:
• Menjabarkan tema dan merinci subtema.
• Membuat matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
• Menjabarkan indikator menjadi kegiatan-kegiatan pada bidang pengembangan dalam program semester.
• Menjabarkan tema dan merinci subtema.
• Membuat matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
• Menjabarkan indikator menjadi kegiatan-kegiatan pada bidang pengembangan dalam program semester.
Contoh SKM model pembelajaran kelompok dapat dilihat pada lampiran 2a dan 2b.
2. SKM model pembelajaran dengan sudut kegiatan
2. SKM model pembelajaran dengan sudut kegiatan
a. Komponen SKM model pembelajaran dengan sudut adalah sebagai berikut:
• Tema dan sub tema.
• Alokasi waktu.
• Aspek pengembangan.
• Kegiatan per aspek pengembangan.
• Tema dan sub tema.
• Alokasi waktu.
• Aspek pengembangan.
• Kegiatan per aspek pengembangan.
b. Langkah-langkah pengembangan SKM model pembelajaran dengan sudut kegiatan adalah sebagai berikut:
• menjabarkan tema dan merinci subtema.
• membuat matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
• menjabarkan indikator menjadi kegiatan-kegiatan dan dimasukkan dalam area
• menjabarkan tema dan merinci subtema.
• membuat matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
• menjabarkan indikator menjadi kegiatan-kegiatan dan dimasukkan dalam area
Contoh SKM model pembelajaran dengan sudut kegiatan dapat dilihat pada lampiran 3a dan 3b.
3. SKM model pembelajaran dengan area
3. SKM model pembelajaran dengan area
a. Komponen SKM model pembelajaran dengan area adalah sebagai berikut:
• Tema dan sub tema.
• Alokasi waktu.
• Aspek pengembangan.
• Kegiatan per aspek pengembangan.
• Tema dan sub tema.
• Alokasi waktu.
• Aspek pengembangan.
• Kegiatan per aspek pengembangan.
b. Langkah-langkah pengembangan SKM model pembelajaran dengan area adalah sebagai berikut:
• menjabarkan tema dan merinci subtema.
• membuat matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
• menjabarkan indikator menjadi kegiatan-kegiatan dan dimasukkan dalam area
• menjabarkan tema dan merinci subtema.
• membuat matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
• menjabarkan indikator menjadi kegiatan-kegiatan dan dimasukkan dalam area
Contoh SKM model pembelajaran dengan area dapat dilihat pada lampiran 4a dan 4b.
B. Perencanaan Harian
Perencanaan harian disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH merupakan penjabaran dari satuan kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari. SKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat/makan, dan kegiatan akhir.
Kegiatan awal merupakan kegiatan untuk pemanasan dan dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain, misalnya berdoa/mengucap salam, membicarakan tema atau subtema, dan sebagainya.
Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian, kemampuan, sosial dan emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui kegiatan yang memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen sehingga dapat memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitas anak, serta kegiatan yang dapat meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi dan mengembangkan kebiasaan bekerja yang baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara individual/ kelompok.
Istirahat/Makan merupakan kegiatan yang digunakan untuk mengisi kemampuan anak yang berkaitan dengan makan, misalnya mengenalkan kesehatan, makanan yang bergizi, tata tertib makan yang diawali dengan cuci tangan kemudian makan dan berdoa sebelum dan sesudah makan. Setelah kegiatan makan selesai, anak melakukan kegiatan bermain dengan alat permainan di luar kelas dengan maksud untuk mengembangkan motorik kasar anak dan bersosialisasi. Kegiatan ini disesuaikan dengan kemauan anak, anak makan kemudian bermain atau sebaliknya anak bermain terlebih dahulu kemudian makan.
Kegiatan akhir merupakan kegiatan penenangan yang dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat diberikan pada kegiatan akhir, misalnya membacakan cerita dari buku, mendramatisasikan suatu cerita, mendiskusikan tentang kegiatan satu hari atau menginformasikan kegiatan esok hari, menyanyi, berdoa, dan sebagainya.
Satuan kegiatan harian (SKH) dapat disusun dalam bentuk, antara lain SKH model pembelajaran kelompok, SKH pembelajaran berdasarkan minat dengan sudut kegiatan, dan SKH pembelajaran berdasarkan minat dengan area.
1. SKH model pembelajaran kelompok
a.Komponen SKH model pembelajaran kelompok sebagai berikut:
• Hari, tanggal, waktu.
• Indikator.
• Kegiatan pembelajaran.
• Alat/sumber belajar.
• Penilaian perkembangan peserta didik.
a.Komponen SKH model pembelajaran kelompok sebagai berikut:
• Hari, tanggal, waktu.
• Indikator.
• Kegiatan pembelajaran.
• Alat/sumber belajar.
• Penilaian perkembangan peserta didik.
b. Langkah-langkah penyusunan SKH model pembelajaran kelompok adalah sebagai berikut:
• Memilih kegiatan yang sesuai dalam SKM untuk dimasukkan ke dalam SKH. Penulisan indikator dalam SKH diberi keterangan bidang pengembangan.
• Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator yang dipilih dalam SKH.
• Memilah kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam kelompok sesuai program yang direncanakan.
• Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
• Memilih alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
• Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian indikator.
• Memilih kegiatan yang sesuai dalam SKM untuk dimasukkan ke dalam SKH. Penulisan indikator dalam SKH diberi keterangan bidang pengembangan.
• Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator yang dipilih dalam SKH.
• Memilah kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam kelompok sesuai program yang direncanakan.
• Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
• Memilih alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
• Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian indikator.
Contoh SKH model pembelajaran kelompok dapat dilihat pada lampiran 5a dan 5b.
2. SKH model pembelajaran dengan sudut kegiatan
a. Komponen SKH model pembelajaran dengan sudut kegiatan sebagai berikut:
• Hari, tanggal, waktu.
• Indikator.
• Kegiatan pembelajaran.
• Alat/sumber belajar.
• Alat dan hasil penilaian perkembangan anak didik.
• Hari, tanggal, waktu.
• Indikator.
• Kegiatan pembelajaran.
• Alat/sumber belajar.
• Alat dan hasil penilaian perkembangan anak didik.
b. Langkah-langkah penyusunan SKH dengan sudut sebagai berikut:
• Memilih dan menata kegiatan ke dalam SKH.
• Memilah kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
• Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajarn disesuaikan dengan minat (area) yang akan dilaksanakan.
• Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
• Memilih alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
• Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian hasil belajar atau indikator.
• Memilih dan menata kegiatan ke dalam SKH.
• Memilah kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
• Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajarn disesuaikan dengan minat (area) yang akan dilaksanakan.
• Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
• Memilih alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
• Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian hasil belajar atau indikator.
Contoh SKH model pembelajaran dengan sudut dapat dilihat pada lampiran 6a dan 6b.
3. SKH model pembelajaran dengan area
a. Komponen SKH model pembelajaran dengan area sebagai berikut:
• Hari, tanggal, waktu.
• Indikator.
• Kegiatan pembelajaran.
• Alat/sumber belajar.
• Alat dan hasil penilaian perkembangan anak didik.
• Hari, tanggal, waktu.
• Indikator.
• Kegiatan pembelajaran.
• Alat/sumber belajar.
• Alat dan hasil penilaian perkembangan anak didik.
b. Langkah-langkah penyusunan SKH dengan area sebagai berikut:
• Memilih kegiatan yang sesuai dengan SKM untuk dimasukkan ke dalam SKH. Penulisan Indikator dalam SKH diberi keterangan bidang pengembangan.
• Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator yang dipilih dalam SKH.
• Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajarn disesuaikan dengan minat (area) yang akan dilaksanakan.
• Memilih kegiatan dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan inti, kegiatan pembeajaran dibagi ke dalam kelompok sesuai program yang direncanakan.
• Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
• Memiih alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
• Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian hasil belajar atau indikator.
• Memilih kegiatan yang sesuai dengan SKM untuk dimasukkan ke dalam SKH. Penulisan Indikator dalam SKH diberi keterangan bidang pengembangan.
• Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator yang dipilih dalam SKH.
• Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajarn disesuaikan dengan minat (area) yang akan dilaksanakan.
• Memilih kegiatan dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan inti, kegiatan pembeajaran dibagi ke dalam kelompok sesuai program yang direncanakan.
• Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
• Memiih alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
• Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian hasil belajar atau indikator.
Contoh SKH model pembelajaran dengan area dapat dilihat pada lampiran 7a dan 7b.
Selain ketiga model pembelajaran di atas, guru dapat mengembangkan model SKM dan SKH lain sesuai dengan kemampuan TK masing-masing.
Selain ketiga model pembelajaran di atas, guru dapat mengembangkan model SKM dan SKH lain sesuai dengan kemampuan TK masing-masing.
SATUAN KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK : B
SEMESTER/MINGGU : I/1
TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/MENGENAL DIRIKU
HARI, TANGGAL :
WAKTU : 07.30 – 10.15
KELOMPOK : B
SEMESTER/MINGGU : I/1
TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/MENGENAL DIRIKU
HARI, TANGGAL :
WAKTU : 07.30 – 10.15
INDIKATOR KEGIATAN
PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER BELAJAR PENILAIAN
PERKEMBANGAN ANAK
Alat Hasil
Mentaati peraturan yang ada (P)
PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER BELAJAR PENILAIAN
PERKEMBANGAN ANAK
Alat Hasil
Mentaati peraturan yang ada (P)
Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, dan alamat rumah dengan lengkap (B)
Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas titian, berjalan dengan berjinjit, berjalan dengan tumit sambil membawa beban (FM)
Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas titian, berjalan dengan berjinjit, berjalan dengan tumit sambil membawa beban (FM)
Mencoba dan mengamati macam-macam rasa (K)
Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan-bahan alam) (S)
Meniru membuat garis tengah, datar, miring, lengkung, dan lingkaran (FM)
Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan-bahan alam) (S)
Meniru membuat garis tengah, datar, miring, lengkung, dan lingkaran (FM)
Membilang/menyebut urutan bilangan dari 1 sampai 20 (K)
Bertepuk tangan dengan 3 pola (S) Upacara bendera ± 15 menit
Bertepuk tangan dengan 3 pola (S) Upacara bendera ± 15 menit
I. KEGIATAN AWAL ± 30 MENIT
( KLASIKAL )
Bernyanyi, berdoa, salam
Memperkenalkan diri sendiri
( KLASIKAL )
Bernyanyi, berdoa, salam
Memperkenalkan diri sendiri
Pemberian tugas berjalan maju pada garis lurus
II. KEGIATAN INTI ± 60 MENIT
( INDIVIDUAL/KELOMPOK )
Eksperimen membuat teh manis
Menggambar bebas dengan krayon
( INDIVIDUAL/KELOMPOK )
Eksperimen membuat teh manis
Menggambar bebas dengan krayon
Pemberian tugas meniru membuat garis lengkung
III. ISTIRAHAT/MAKAN ± 30 MENIT
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Bermain
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Bermain
IV. KEGIATAN AKHIR ± 30 MENIT
( KLASIKAL )
Pemberian tugas menyebutkan urutan bilangan 1—10
Pemberian tugas bertepuk tangan dengan 3 pola
Berdiskusi kegiatan hari ini
Menyanyi, berdoa, pulang Tiang bendera dan bendera
( KLASIKAL )
Pemberian tugas menyebutkan urutan bilangan 1—10
Pemberian tugas bertepuk tangan dengan 3 pola
Berdiskusi kegiatan hari ini
Menyanyi, berdoa, pulang Tiang bendera dan bendera
Anak (peraga langsung)
Tali
Air, teh, gula, cangkir, sendok
Buku gambar, krayon
Buku gambar, krayon
Buku tulis, pensil
Air, serbet, bekal anak, alat bermain di luar kelas
Lambang bilangan 1-10 Observasi
Observasi
Percakapan
Percakapan
Unjuk kerja
Penugasan dan observasi
Hasil karya
Hasil karya
Hasil Karya
Observasi
Penugasan
Unjuk kerja
Observasi
, ……………………………….
Mengetahui Kepala TK, Guru Kelas,
Mengetahui Kepala TK, Guru Kelas,
————————————- ———————————————-
Contoh penataan ruang kelas model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman
Contoh Model Pembelajaran Kelompok dengan Sudut-sudut Kegiatan untuk Kelompok B
Kelompok : B
Semester/Minggu : I/1
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Mengenal Diriku
Hari, Tanggal :
Waktu : 07.30 – 10.15
Semester/Minggu : I/1
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Mengenal Diriku
Hari, Tanggal :
Waktu : 07.30 – 10.15
Indikator:
• Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan (Pembiasaan)
• Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, dan alamat rumah dengan lengkap (Bahasa)
• Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika: air teh dicampur dengan gula (Kognitif)
• Membilang dan menyebut urutan bilangan dari 1 sampai 20 (Kognitif)
• Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas papan titian, dengan berjinjit, berjalan dengan tumit sambil membawa beban (Fisik/Motorik)
• Meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran (Fisik/Motorik)
• Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan alam) dengan rapi (Seni)
• Bertepuk tangan dengan 3 pola (Seni)
• Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, dan alamat rumah dengan lengkap (Bahasa)
• Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika: air teh dicampur dengan gula (Kognitif)
• Membilang dan menyebut urutan bilangan dari 1 sampai 20 (Kognitif)
• Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas papan titian, dengan berjinjit, berjalan dengan tumit sambil membawa beban (Fisik/Motorik)
• Meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran (Fisik/Motorik)
• Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan alam) dengan rapi (Seni)
• Bertepuk tangan dengan 3 pola (Seni)
Langkah-Langkah Menyusun Kegiatan Model Pembelajaran Kelompok dengan Sudut-sudut Kegiatan
1. KEGIATAN AWAL ± 30 MENIT (KLASIKAL)
• Bernyanyi, berdoa, dan mengucap salam
• Membicarakan tema/sub tema (Bahasa)
• Melakukan kegiatan fisik/motorik, dapat dilakukan di luar atau di dalam kelas (Fisik/Motorik).
• Bernyanyi, berdoa, dan mengucap salam
• Membicarakan tema/sub tema (Bahasa)
• Melakukan kegiatan fisik/motorik, dapat dilakukan di luar atau di dalam kelas (Fisik/Motorik).
2. KEGIATAN INTI ± 60 MENIT (INDIVIDUAL/KELOMPOK)
• Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan anak secara klasikal, misalnya:
Kelompok I : Meniru membuat garis lengkung (Fisik/Motorik)
Kelompok II : Menggambar bebas dengan krayon (Seni)
Kelompok III : Eksperimen membuat teh manis (Kognitif)
• Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan anak secara klasikal, misalnya:
Kelompok I : Meniru membuat garis lengkung (Fisik/Motorik)
Kelompok II : Menggambar bebas dengan krayon (Seni)
Kelompok III : Eksperimen membuat teh manis (Kognitif)
• Anak dapat memilih kegiatan yang disukai pada hari itu
• Anak bebas mengerjakan tugasnya dan duduk di kelompok atau di sudut yang disukai anak (sudut ke-Tuhanan, keluarga, pembangunan, alam sekitar, atau sudut kebudayaan)
• Apabila anak tidak mau mengerjakan tugas dari guru dan memilih bermain di sudut yang disukainya, diperbolehkan, namun guru harus tetap memotivasi anak yang diprogramkan guru
• Anak tidak diharuskan menyelesaikan semua tugas yang diprogramkan guru.
• Perpindahan anak sesuai dengan keinginannya
• Pada waktu kegiatan berlangsung guru tidak berada di satu kelompok saja, tetapi guru memberi bimbingan kepada anak yang menemukan kesulitan, walaupun anak tersebut berada di kelompok lain.
• Anak bebas mengerjakan tugasnya dan duduk di kelompok atau di sudut yang disukai anak (sudut ke-Tuhanan, keluarga, pembangunan, alam sekitar, atau sudut kebudayaan)
• Apabila anak tidak mau mengerjakan tugas dari guru dan memilih bermain di sudut yang disukainya, diperbolehkan, namun guru harus tetap memotivasi anak yang diprogramkan guru
• Anak tidak diharuskan menyelesaikan semua tugas yang diprogramkan guru.
• Perpindahan anak sesuai dengan keinginannya
• Pada waktu kegiatan berlangsung guru tidak berada di satu kelompok saja, tetapi guru memberi bimbingan kepada anak yang menemukan kesulitan, walaupun anak tersebut berada di kelompok lain.
3. ISTIRAHAT ± 30 MENIT
Cuci tangan, makan (berdoa sebelum dan sesudah makan) dan bermain.
Cuci tangan, makan (berdoa sebelum dan sesudah makan) dan bermain.
4. KEGIATAN AKHIR ± 30 MENIT (KLASIKAL)
• Menyebutkan urutan bilangan 1-10 (Kognitif)
• Bertepuk tangan dengan 3 pola (Seni)
• Diskusi tentang kegiatan satu hari
• Menyanyi, berdoa, pulang
• Menyebutkan urutan bilangan 1-10 (Kognitif)
• Bertepuk tangan dengan 3 pola (Seni)
• Diskusi tentang kegiatan satu hari
• Menyanyi, berdoa, pulang
ALAT/SUMBER BELAJAR
Alat/sumber belajar yang digunakan pada hari itu disesuaikan dengan kegiatan yang diprogramkan guru.
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
Penilaian dilaksanakan dengan observasi, percakapan, penugasan, hasil karya, dan unjuk kerja serta percakapan guru dengan anak di sudut –sudut kegiatan secara individu. Guru harus menilai dan mencatat kegiatan yang dilakukan anak didik di sudut–sudut kegiatan sesuai dengan kegiatan yang disukai anak.
Alat/sumber belajar yang digunakan pada hari itu disesuaikan dengan kegiatan yang diprogramkan guru.
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
Penilaian dilaksanakan dengan observasi, percakapan, penugasan, hasil karya, dan unjuk kerja serta percakapan guru dengan anak di sudut –sudut kegiatan secara individu. Guru harus menilai dan mencatat kegiatan yang dilakukan anak didik di sudut–sudut kegiatan sesuai dengan kegiatan yang disukai anak.
Catatan:
Contoh langkah-langkah menyusun kegiatan, satuan kegiatan mingguan (SKM), satuan kegiatan harian (SKH), dan penataan ruang kelas model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman untuk kelompok A sama dengan kelompok B, dan perbedaannya pada indikator yang dikembangkan.
Model Pembelajaran berdasarkan Minat
Model pembelajaran berdasarkan minat adalah model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk memilih/melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya.
Contoh langkah-langkah menyusun kegiatan, satuan kegiatan mingguan (SKM), satuan kegiatan harian (SKH), dan penataan ruang kelas model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman untuk kelompok A sama dengan kelompok B, dan perbedaannya pada indikator yang dikembangkan.
Model Pembelajaran berdasarkan Minat
Model pembelajaran berdasarkan minat adalah model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk memilih/melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya.
Pembelajaran berdasarkan minat dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya yang menekankan pada prinsip (1) Individualisasi pengalaman pembelajaran bagi setiap anak, (2) membantu anak untuk membuat pilihan-pilihan melalui kegiatan dan pusat-pusat kegiatan, dan (3) peran serta keluarga.
Dalam proses pembelajaran, pembelajaran berdasarkan minat dapat melibatkan anggota keluarga dengan cara sebagai berikut:
Anggota keluarga dilibatkan secara sukarela dalam kegiatan pembelajaran.
Anggota keluarga bermitra dengan TK dalam membuat keputusan tentang anak.
Anggota keluarga dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di TK.
Dalam proses pembelajaran, pembelajaran berdasarkan minat dapat melibatkan anggota keluarga dengan cara sebagai berikut:
Anggota keluarga dilibatkan secara sukarela dalam kegiatan pembelajaran.
Anggota keluarga bermitra dengan TK dalam membuat keputusan tentang anak.
Anggota keluarga dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di TK.
Pembelajaran berdasarkan minat menggunakan 10 area, yaitu: area agama, balok, bahasa, drama, berhitung/matematika, IPA, musik, seni/motorik, pasir dan air, membaca dan menulis. Dalam satu hari dapat dibuka minimal 4 area.
Di bawah ini diuraikan contoh model pembelajaran berdasarkan minat, SKM, SKH, dan penataan ruang kelas.
Langkah-Langkah Menyusun Kegiatan Model Pembelajaran Berdasarkan Minat
KELOMPOK : B
SEMESTER/MINGGU : I/1
TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/MENGENAL DIRIKU
HARI, TANGGAL :
WAKTU : 07.30 – 10.15
SEMESTER/MINGGU : I/1
TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/MENGENAL DIRIKU
HARI, TANGGAL :
WAKTU : 07.30 – 10.15
Indikator :
• Mentaati peraturan yang ada (P)
• Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana dengan urut (B)
• Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah dengan lengkap (B)
• Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas titian, berjalan dengan berjinjit, berjalan dengan tumit sambil membawa beban (F)
• Membilang/menyebut urutan bilangan 1-20 (K)
• Mencoba dan mengamati macam-macam rasa. (K)
• Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan alam) dengan rapi (S)
• Menciptakan 3 bentuk bangunan dari balok (S)
• Bertepuk tangan dengan 3 pola (S)
Langkah-Langkah Menyusun Kegiatan Model Pembelajaran Berdasarkan Minat
1. KEGIATAN AWAL ± 30 MENIT (KLASIKAL)
• Bernyanyi, berdoa, dan mengucap salam (Pembiasaan)
• Bercerita tentang pengalaman (3/4 anak) setiap hari dan setiap satu anak bercerita, 3 atau 4 anak bertanya tentang cerita anak tersebut.
• Membicarakan tema/sub tema (Bahasa)
• Melakukan kegiatan fisik/motorik, dapat dilakukan di luar atau di dalam kelas (Fisik/Motorik).
• Mentaati peraturan yang ada (P)
• Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana dengan urut (B)
• Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah dengan lengkap (B)
• Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas titian, berjalan dengan berjinjit, berjalan dengan tumit sambil membawa beban (F)
• Membilang/menyebut urutan bilangan 1-20 (K)
• Mencoba dan mengamati macam-macam rasa. (K)
• Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan alam) dengan rapi (S)
• Menciptakan 3 bentuk bangunan dari balok (S)
• Bertepuk tangan dengan 3 pola (S)
Langkah-Langkah Menyusun Kegiatan Model Pembelajaran Berdasarkan Minat
1. KEGIATAN AWAL ± 30 MENIT (KLASIKAL)
• Bernyanyi, berdoa, dan mengucap salam (Pembiasaan)
• Bercerita tentang pengalaman (3/4 anak) setiap hari dan setiap satu anak bercerita, 3 atau 4 anak bertanya tentang cerita anak tersebut.
• Membicarakan tema/sub tema (Bahasa)
• Melakukan kegiatan fisik/motorik, dapat dilakukan di luar atau di dalam kelas (Fisik/Motorik).
2. KEGIATAN INTI ± 60 MENIT (INDIVIDUAL DI AREA)
• Sebelum melaksanakan kegiatan inti, guru membicarakan tugas-tugas di area yang diprogramkan pada hari itu
• Area yang dibuka setiap hari minimal 4-5 sesuai indikator yang dikembangkan
• Guru menjelaskan kegiatan-kegiatan di dalam area yang diprogramkan
• Kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
Area Berhitung/Matematika
Pemberian tugas membilang dan menyebut urutan bilangan 1-5
• Sebelum melaksanakan kegiatan inti, guru membicarakan tugas-tugas di area yang diprogramkan pada hari itu
• Area yang dibuka setiap hari minimal 4-5 sesuai indikator yang dikembangkan
• Guru menjelaskan kegiatan-kegiatan di dalam area yang diprogramkan
• Kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
Area Berhitung/Matematika
Pemberian tugas membilang dan menyebut urutan bilangan 1-5
Area Seni/ Motorik
Menggambar bebas dengan krayon
Area IPA
Eksperimen membuat teh manis
Area Balok
Menciptakan satu bangunan dari balok
Menggambar bebas dengan krayon
Area IPA
Eksperimen membuat teh manis
Area Balok
Menciptakan satu bangunan dari balok
• Anak dibebaskan memilih area mana yang disukai, walaupun area itu tidak dibuka sesuai program guru
• Anak dapat berpindah sesuai dengan minatnya tanpa ditentukan oleh guru
• Apabila anak tidak mau melakukan kegiatan di 4-5 area yang diprogramkan, guru diharuskan memotivasi anak tersebut agar mau melakukan kegiatan
• Guru dapat melayani anak dengan membawakan tugasnya ke area yang sedang diminatinya
• Guru dapat memberikan penilaian dengan memakai alat penilaian yang telah ditentukan. Di samping itu guru juga dapat menilai ke mana saja minat anak pada hari itu dengan mengadakan ceklist (v) di setiap area (nama anak dan nama 10 area)
• Guru membagi jumlah anak di kelas ke masing-masing area yang diprogramkan (misalnya 4/5 area)
• Bagi kegiatan yang memerlukan pemahaman atau yang membahayakan jumlah anak dibatasi agar guru dapat memperhatikan lebih mendalam proses dan hasil yang dicapai dapat lebih maksimal, tanpa mengabaikan anak-anak yang berada di area yang lain
• Orangtua/keluarga dapat dilibatkan untuk berpartisipasi membantu guru pada waktu kegiatan pembelajaran
• Orangtua/keluarga dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan anak.
• Anak dapat berpindah sesuai dengan minatnya tanpa ditentukan oleh guru
• Apabila anak tidak mau melakukan kegiatan di 4-5 area yang diprogramkan, guru diharuskan memotivasi anak tersebut agar mau melakukan kegiatan
• Guru dapat melayani anak dengan membawakan tugasnya ke area yang sedang diminatinya
• Guru dapat memberikan penilaian dengan memakai alat penilaian yang telah ditentukan. Di samping itu guru juga dapat menilai ke mana saja minat anak pada hari itu dengan mengadakan ceklist (v) di setiap area (nama anak dan nama 10 area)
• Guru membagi jumlah anak di kelas ke masing-masing area yang diprogramkan (misalnya 4/5 area)
• Bagi kegiatan yang memerlukan pemahaman atau yang membahayakan jumlah anak dibatasi agar guru dapat memperhatikan lebih mendalam proses dan hasil yang dicapai dapat lebih maksimal, tanpa mengabaikan anak-anak yang berada di area yang lain
• Orangtua/keluarga dapat dilibatkan untuk berpartisipasi membantu guru pada waktu kegiatan pembelajaran
• Orangtua/keluarga dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan anak.
3. ISTIRAHAT/MAKAN ± 30 MENIT
Cuci tangan, makan (berdoa sebelum dan sesudah makan) dan bermain.
Cuci tangan, makan (berdoa sebelum dan sesudah makan) dan bermain.
4. KEGIATAN AKHIR ± 30 MENIT (KLASIKAL)
• Bertepuk tangan dengan 2 pola (Seni)
• Diskusi tentang kegiatan satu hari dan menginformasikan tentang kegiatan esok hari
• Bercerita dari guru
• Menyanyi, berdoa, pulang
• Bertepuk tangan dengan 2 pola (Seni)
• Diskusi tentang kegiatan satu hari dan menginformasikan tentang kegiatan esok hari
• Bercerita dari guru
• Menyanyi, berdoa, pulang
ALAT/SUMBER BELAJAR
Alat/sumber belajar yang ada di masing-masing area dapat digunakan dan ditambah dengan alat yang sesuai program.
Alat/sumber belajar yang ada di masing-masing area dapat digunakan dan ditambah dengan alat yang sesuai program.
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
Penilaian dilaksanakan dengan observasi, penugasan, hasil karya, dan unjuk kerja.
Penilaian dilaksanakan dengan observasi, penugasan, hasil karya, dan unjuk kerja.
SATUAN KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK : B
SEMESTER/MINGGU : I/1
TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/MENGENAL DIRIKU
HARI, TANGGAL :
WAKTU : 07.30 – 10.15
KELOMPOK : B
SEMESTER/MINGGU : I/1
TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/MENGENAL DIRIKU
HARI, TANGGAL :
WAKTU : 07.30 – 10.15
INDIKATOR KEGIATAN
PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER BELAJAR PENILAIAN
PERKEMBANGAN ANAK
Alat Hasil
Mentaati peraturan yang ada (P)
PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER BELAJAR PENILAIAN
PERKEMBANGAN ANAK
Alat Hasil
Mentaati peraturan yang ada (P)
Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana dengan urut (B)
Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah dengan lengkap (B)
Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas titian, berjalan dengan berjinjit, berjalan dengan tumit sambil membawa beban (F)
Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah dengan lengkap (B)
Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas titian, berjalan dengan berjinjit, berjalan dengan tumit sambil membawa beban (F)
Membilang/menyebut urutan bilangan 1-20 (K)
Mencoba dan mengamati macam-macam rasa. (K)
Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan alam) dengan rapi (S)
Menciptakan 3 bentuk bangunan dari balok (S)
Bertepuk tangan dengan 3 pola (S) Upacara bendera ± 15 menit
I. KEGIATAN AWAL ± 30 MENIT (KLASIKAL)
Bernyanyi, berdoa, salam
Bercerita tentang pengalaman
Bernyanyi, berdoa, salam
Bercerita tentang pengalaman
Memperkenalkan diri sendiri
Pemberian tugas berjalan maju pada garis lurus
II. KEGIATAN INTI ± 60 MENIT (INDIVIDUAL DI AREA)
Area Berhitung/Matematika
– Pemberian tugas membilang dan menyebut urutan bilangan 1-10
Area IPA
– Eksperimen membuat teh manis
Area Berhitung/Matematika
– Pemberian tugas membilang dan menyebut urutan bilangan 1-10
Area IPA
– Eksperimen membuat teh manis
Area seni, Motorik
Menggambar bebas dengan krayon
Menggambar bebas dengan krayon
Area Balok
Menciptakan satu bangunan dari balok
Menciptakan satu bangunan dari balok
III. ISTIRAHAT/MAKAN ±30 MENIT
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Bermain
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Bermain
IV. KEGIATAN AKHIR ± 30 MENIT (KLASIKAL)
Pemberian tugas bertepuk tangan dengan 3 pola
Berdiskusi dengan anak tentang kegiatan sehari dan informasi kegiatan esok hari
Bercerita dengan buku cerita
Menyanyi, berdoa, pulang Tiang bendara dan bendera
Pemberian tugas bertepuk tangan dengan 3 pola
Berdiskusi dengan anak tentang kegiatan sehari dan informasi kegiatan esok hari
Bercerita dengan buku cerita
Menyanyi, berdoa, pulang Tiang bendara dan bendera
Diri sendiri (langsung)
Langsung anak
Tali rafia
Lambang bilangan 1-10
Air panas, teh, gula, cangkir, sendok.
Buku gambar, krayon
Balok-balok berbagai ukuran.
Air, serbet, bekal anak, alat alat bermain
Peraga langsung
Buku cerita
Observasi
Observasi
Unjuk kerja
Observasi
Unjuk kerja
Penugasan
Penugasan dan observasi
Hasil karya
Hasil karya
Observasi
Unjuk kerja
Penugasan
Observasi
Jakarta, ……………………….
Mengetahui Kepala TK, Guru Kelas,
Mengetahui Kepala TK, Guru Kelas,
————————————– ——————————–
Contoh penataan ruang kelas model pembelajaran berdasarkan minat
Catatan:
1. Area pasir dan air diletakkan di dekat pintu agar kalau air tumpah atau pasir tercecer mudah dibersihkan dan tidak tercecer ke seluruh ruang.
2. Area balok dan area matematika diletakkan berdekatan agar peralatan di area balok dapat dipinjam dan dimanfaatkan oleh anak didik di area matematika.
3. Tempat pertemuan pagi bisa diletakkan di tengah jika ruang kelas sedang (tidak luas). Jika ruang kelas cukup luas area pagi sebaiknya diletakkan di tepi agar anak tidak terlalu aktif dan merusak konsentrasi anak.
4. Area seni, motorik diberi ruang yang cukup luas agar anak bisa beraktivitas cukup leluasa dalam mengembangkan motorik halusnya.
2. Area balok dan area matematika diletakkan berdekatan agar peralatan di area balok dapat dipinjam dan dimanfaatkan oleh anak didik di area matematika.
3. Tempat pertemuan pagi bisa diletakkan di tengah jika ruang kelas sedang (tidak luas). Jika ruang kelas cukup luas area pagi sebaiknya diletakkan di tepi agar anak tidak terlalu aktif dan merusak konsentrasi anak.
4. Area seni, motorik diberi ruang yang cukup luas agar anak bisa beraktivitas cukup leluasa dalam mengembangkan motorik halusnya.
Sumber :
https://smpbebungaestate.wordpress.com/2013/03/19/konsep-dan-contoh-pengembangan-silabus-dan-model-pembelajaran-di-tkra/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan masukkan ke dalam blog ini