Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK -- Siswa-siswi SMPN 2 Karangtengah, Demak dalam ujian nasional kali ini masih menyelenggarakan dengan Kertas dan Pensil (UNKP) Kepala Sekolah, Ahmad Shokhib menjelaskan saat ini pihaknya mengalami keterbatasan untuk bisa menggelar UNBK.
"Pasti kami ingin UNBK, namun karena perangkat kami belum memiliki, dan sekolah yang ditebengi juga tidak ada karena kami tidak di pusat kota jadi ya UNKP saja," jelas Shokhib ketika ditemui Tribun Jateng, Selasa (2/5/2017).
Ada 133 siswa yang mengikuti ujian di sekolah tersebut. Shokhib juga belum bisa memperkirakan kapan bisa menyelenggarakan UNBK. Hal itu karena ada batasan sekolah untuk bisa meminta pungutan kepada orang tua murid.
"Sudah saya perkirakan misal tiga tahun lagi kami selenggarakan UNBK setidaknya wali murid harus iuran Rp 33 ribu perbulan untuk membeli peralatan dan memperbaiki ruangan," jelas Shokhib.
Menurutnya jumlah itu akan memberatkan orang tua muridnya. Ia menjelaskan siswa-siswinya memiliki kesejahteraan menengah ke bawah.
"Apalagi kalau sekarang kami menentukan besaran pungutan harus ada perdanya. Kalau tidak bisa ditangkap tim saber pungli," bebernya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Demak, Anjar Gunadi menambahkan biaya untuk UNBK memang tidak murah. " Untuk server terutama yang menyulitkan karena bisa sampai Rp 20 juta," imbuhnya. (*)
Sumber :
http://jateng.tribunnews.com/2017/05/02/kepala-sekolah-ini-pasrah-siswanya-tak-bisa-unbk-karena-tak-ada-perangkat
http://jateng.tribunnews.com/2017/05/02/kepala-sekolah-ini-pasrah-siswanya-tak-bisa-unbk-karena-tak-ada-perangkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan masukkan ke dalam blog ini